Wednesday 26 October 2016

Biografi Al-Farabi (Pelopor Peradaban Islam)

Pelopor Peradaban Islam, bilik islam

AL-FARABI
(257-339 H I 870-950 M)

Al- Farabi adalah seorang Filsuf ternama dan ahli Ilmu Matematika sebaik seorang musisi terampil. Ia adalah Muhammad lbnu Muhammad lbnu Tarkhan lbnu Uzalagh, Abu Nasr al Farabi. Dia dikenal sebagai “Guru Kedua”(al-Mou’allim al-Tan,) yang telah belajar dan menerangkan buku Aristoteles (guru pertama). Ia lahir di Farab Turki dimana ayahnya bersuku Turki yang melayani Panglima Tinggi Tentara. Dr. Ali Abdul Wahed Wafi berkata : ”Sangat sedikit mengenal masa kecil aI-Farabi atau masa-masa selanjutnya dalam hidupnya”. Semua mengetahui bahwa dia belajar di tempat tinggalnya dengan mempelajari beberapa pelajaran, mencakup ilmu pengetahuan, ilmu matematika, ilmu kesusastraan, ilmu filsafat, ilmu bahasa, seperti bahasa Turki Persia, Yunani, dan Arab. Ketika berkembang lebih dewasa, dia pindah ke Irak untuk belajar yang lebih tinggi. Dia belajar ilmu filsafat, ilmu logika, dan ilmu obat-obatan dengan ahli fisika beragama Kristen, Yohana lbnu Haylane. Dia juga belajar ilmu bahasa Arab dan musik. Dan Irak dia pindah ke Mesir dan Syam di mana dia bergabung dengan pengadilan Sayf ad-Dawlah di Halab. Dia memegang sebuah posisi penting di antara ilmuwan, sastrawan, dan ahli filsafat. 

Dia wafat dalam keadaan masih jejaka pada usia 80 tahun di Damaskus pada tahun 339 H/950 M.

Kontribusinya terhadap Ilmu Pengetahuan
Al-Farabi adalah ahli filsafat Islam termasyhur. Pada zamannya biasa dipanggil sebagai “guru kedua” untuk kepentingan besar, dia memperoleh karya-karya Aristoteles dan penjelasannya, catatan dan ulasan-ulasan. Kekhususan dari filosofinya terdapat pada kenyataan bahwa ia mencoba menjadikan satu Platonism dan Aristotelism pada satu sisi dan menggabungkan antara ilmu agama dan filsafat. Dia juga memperkenalkan doktrin yang berasal dari filsafat Islam dan membuka dasar untuk ilmu filsafat kaum sufi. 

Meskipun popularitasnya di bidang filsafat dan ilmu logika, al-Farabi membuat masukan yang amat banyak untuk beberapa bidang ilmu pengetahuan, seperti ilmu obat-obatan dan ilmu fisika. Ia menghasilkan fakta-fakta dan adanya ruang hampa. Kontribusi besarnya dibidang ilmu pengetahuan terdapat dalam bukunya Kitab Ikhsa al ‘Ulum, yang membahas prinsip-prinsip fundamental dan klasifikasi ilmu pengetahuan. Ia mengklasifikasikan ilmu pengetahuan dalam kelompok-kelompok dan cabang-cabang serta pokok pembahasan dan kepentingan dari masing-masing cabang. 

Di samping kontribusinya di bidang filosofi, al-Farabi unggul di bidang musik. Risalahnya pada musik merupakan konsep dasar pertama dari logaritma yang ditunjukkan pada bukunya yang berjudul Kebudayaan Islam. Cara de faw mengatakan: “Al-Farabi guru kedua setelah Aristoteles dan satu dari tokoh terkenal Platonism modern.” Pemikirannya yang dapat memahami filosofi kuno, ia menulis risalah yang bernilai di musik, sebuah bidang di mana ia unggul. Risalah ini berisikan inti pertama logaritma, yang mempertunjukkan hubungan antara matematika dan musik. Segfreid Hunkah menegaskan ide bagus ini ketika dia mengatakan:
“kepentingan yang ditunjukkan oleh al-Farabi untuk musik dan untuk dasar lagu serta irama membawanya dekat dengan ilmu pengetahuan logaritma, di mana terkandung dalam buku dengan judul Anasir Fan al-Musiqa” (Dasar-dasar Seni Musik).
Karya-karya Besarnya
Al-Farabi menulis beberapa interpretasi dan buku-buku ilmu pengetahuan, karya-karya besarnya antara lain sebagai berikut :
Interpretasi Ptolemy’s al magest; Interpretasi perta dan kelima terhadap buku Euclides tentang geometri; Pengantar Ilmu Geometr, sesungguhny;
Kalam fi-harakat alfalaq, sebuah buku tentang pergerakan benda-benda angkasa;
Kitab lhsa al ‘Ulum, dalam buku ini al-Farabi membagi ilmu pengetahuan ke dalam delapan kelompok, mendaftar cabang-cabang setiap kelompok, dan pokok pembahasan setiap kelompok, serta maksud dari kepentingannya. Buku ini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh Gerard Cremona. 
Sina’at urn al-musiqa, dimana al-Farabi menjelaskan dasard asar lagu dan irama. 

Al-Farabi juga mempunyai banyak karya di bidang filsafat dan logika yang sangat terkenal dan tulisannya di bidang ini adalah :
Ara ‘ahalal-madina al-fadila (pendapat tentang penduduk kota ideal)
Al- jan ‘bayn al-hakimayn allatun al-ilahi wa aristoteles. Sebuah buku di mana al-Farabi menyintesiskan antara platonisme dan aristotelisme. 

Hampir semua karya tulis al-Farabi telah hilang atau masih tersimpan dilemari perpustakaan. Hanya sebagian kecil dari karya Al-Farabi yang dikenal dibandingkan karya tulisnya yang melimpah dalam bidang ilmu pengetahuan dan bidang seni.

Tuesday 4 October 2016

Biografi Al-Battani (Pelopor Peradaban Islam)


AL- BATTANI
(244-317 H/ 858-929 M)

Dia adalah Abu Abdullah Muhammad Ibnu Jabir Ibnu Sinan ar-Raqqi al-Harrani, dikenal sebagai al-Battani. Dia dinamai sebagai ar-Raqqi setelah Raqqa, sebuah kota di Eufrat di Irak. Dia dikenal di Barat pada Abad Pertengahan sebagai Albategnus atau Albategni. 

Al-Battani lahir di “Battan” dekat Harran, terletak pada salah satu aliran Sungai Eufrat. Tanggal kelahirannya tidak jelas, tetapi kemungkinan dia lahir pada tahun 235 H/858 M. Mengenai tanggal wafatnya, “semua ahli sejarah menyepakati dia wafat pada 317 H/ 929 M, dekat kota Moussul di Irak. Dia dihormati sebagai salah satu ahli astronomi besar bangsa Arab. Dia mencurahkan seumur hidupnya dari tahun 264 H sampai wafatnya untuk memantau planet-planet dan bintang-bintang. Al-Battani pertama sekali diajari oleh ayahnya, Jabir Ibnu al-Battani, yang juga dikenal baik sebagai ilmuwan. Dia kemudian pindah ke Rakka di mana dia mempelajari karya-karya para pendahulunya terutama karya Ptolomeus. Dia mengabdikan dirinya meneliti dibidang ilmu perbintangan, ilmu trigonometri, ilmu aljabar, ilmu geometri, dan ilmu geografi. Dia menghabiskan pekerjaannya menempuh antara “Ar-aqqah”dan “Antakia” di Syria, di mana dia mengadakan sebuah tempat observasi sesuai dengan namanya (Observatorium al Battani). 

Ensiklopedia Islam mencatat al-Battani sebagai seorang yang terkenal dalam hal pemantauan planet-planet dan salah satu ahli hitung yang terkenal di bidang geometri, letak planet-planet, dan menghitung bintang. Semua sarjana bangsa Eropa mengakui bahwa al-Battani lebih menguasai ilmu pengetahuannya daripada ahli astronorni Yunani Ptolomeus. Ahli astronomi Perancis Lalande mengatakan bahwa al-Battani adalah salah satu diantara 20 ahli astronomi terbaik yang eksis di seluruh dunia.

Kadari Tawkan menyatakan dalam bukunya “Budaya Keilmuan Bangsa Arab dalam Ilmu Matematika dan Ilmu Astronomi bahwa “Kajori” dan “Halle” mempertimbangkan al Battani merupakan salah satu ilmuwan yang menghasilkan karya besar. Beberapa peneliti menyebutnya sebagai Ptolomeus dari Arab. George Sarton menggambarkannya sebagai ahli astronomi termasyhur pada masanya dan salah satu sarjana Islam terkemuka. 

Kontribusinya terhadap Ilmu Astronomi
Kontribusi terpentingnya dalam ilmu astronomi adalah penemuannya tentang letak bintang, nadir, dan penentuan titik-titik bintang di langit. Dia juga tekun dengan ketelitian yang luar biasa mendalami kecondongan gerhana, lamanya tahun tropis, musim, dan kebenaran serta lingkaran tengah matahari. Dia menentang pandangan Ptolomeus dan menunjukkan bahwa letak matahari berubah-ubah. Kebenaran observasinya tentang bulan dan gerhana matahari digunakan oleh orang-orang Eropa (Dunthorne tahun 1749 M) untuk menentukan percepatan sekuler dan pergerakan bulan sepanjang satu abad penuh.

Dia juga meralat orbit-orbit bulan dan planet-planet yang diperkuat sebuah daftar tentang letak-letak baru mereka. Di samping itu, dia membandingkan letak beberapa bintang termasuk ke dalamnya daftar pergerakan planet-planet yang terkenal yang digunakan para ahli astronomi selama barabad-abad. 

“Nellino” mengakui bahwa dia “menemukan teori baru yang menerangkan keterampilannya dan kemampuannya dalam mencari arti untuk menerangkan tentang bagian bulan yang tampak”.

Kontribusinya terhadap Ilmu Matematika
Al-Battani adalah salah satu sarjana pertama bangsa Arab yang menggunakan sinus sebagai pengganti titik lingkaran. Dia juga menggunakan tangen dan kotangen dalam ilmu ukur yang berbentuk bola. Dia juga menggunakan aljabar dalam memecahkan masalah-masalah yang mana di yunani menggunakan ilmu geometri. Al-Battani adalah penemu ilmu trigonometri dan yang berusaha keras mengembangkan penelitian di bidangnya.

Karya-karya Besarnya
Di antara karya-karya besarnya sebagai berikut:
“zij Assabi” adalah penulisan terpentingnya. Berisikan penemuan-penemuan tentang observasi planet-planet, dia menjalankannya pada tahun 299 H, daftar pergerakan benda-benda angkasa, dia menemukan sejalan dengan beberapa karya astronomi yang ia kerjakan dan tahun 264 sampai 306 H. Pencatatannya yang pertama “Zij” atau ephemeris (“Zij” penunjukan sebuah istilah bahasa Persia terhadap ephemeris yang lama) berisikan kebenaran dan informasi akurat. Buku yang berpengaruh besar dalam perkembangan ilmu astronomi dan matematika sekitar masa kebangkitan bangsa Arab-Islam atau pada saat di luar masa kebangkitan bangsa Eropa. Beberapa ilmuwan Arab menyebutkan dalam perhitungan mereka, beberapa darinya dikutip atau isinya diinterpretasikan beberapa bagian. 

Buku ini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh Tivok Platoof pada abad ke-12 di bawah judul sciencia de Sttellarum, : IImu Perbintangan, dan telah dicetak di Nuremberg tahun 1537 M. Pada abad ke-13, Raja Castile, Alfonso X, meminta penerjemahan buku ini dari bahasa Arab ke bahasa Spanyol. Sebuah naskah terjemahan yang tidak lengkap terdapat di Paris. Penggandaan buku ini tersedia di Vatikan. Carlo Nellino menerbitkan edisi asli bahasa Arab meniru dari salinan El Esconjal dalam tiga volume di Roma tahun 1899-1907 disertai oleh penerjemahan bahasa Latin dan menguraikan beberapa topik. 

“Kitab Ma’rifatal-Bi’ruj fimaa bayna Arba’ al-Falak” dimana al-Battani menghubungkan pemecahan matematika terhadap permasalahan ilmu astrologi untuk orientasi observasi;
 
Risala fi Mikdar al-Ittissalat;
 
Risala fi Tahqiq Akdar al-Ittisalat;
 
Pada dua risalah terakhir, al-Battani menentukan pembahasan kesesuaian dua planet sebagai garis lintang dan garis bujur, apakah mereka berada pada satu orbit yang sama atau keseluruhannya berada di luar bidang. 

“Charch al- Maqalat al- Arba’ Libatlimus” Ptolomeus mengakhiri “Almagest”-nya dengan risalah keempat ini yang mana ia membagi persoalan-persoalan astrologi dan pengaruh bintang pada keadaan sekular. 

Kitab Ta’adil al Kawakib. Al-Battani belajar perbedaan antara pergerakan planet pada orbitnya seperti sebuah nilai konstan dan gerakan nyatanya yang berbeda dari satu posisi dengan lainnya. 

Kesimpulannya, al-Battani adalah satu di antara orang jenius terbesar di dunia yang mengembangkan teori-teori penting dan memperkaya ilmu pengetahuan manusia sesudahnya dengan menambahkan penemuan-penemuan baru di bidang astronomi, aijabar, dan trigonometri. Dia pantas diakui untuk observasi planet- planet dan pergerakan benda-benda angkasa. Beberapa dari temuannya berlanjut menggerakkan kepentingan para sarjana dan kebanggaan mereka.

Saturday 1 October 2016

Biografi Abul Wafa Al-Buzjani (Pelopor Peradaban Islam)

Pelopor Peradaban Islam

ABUL WAFA AL-BUZJANI 
 (328-387 H I 940-998 M)

Abu al-Wafa Muhammad Ibnu Muhammad lbnu Yahya Ibnu Ismail lbnu Abbas al-Buzjani Adalah seorang insinyur, ahli astronomi dan ahli matematika. Sarton menggambarkannya sebagai salah satu dari ahli matematika terkenal lslam.

Abu al-Wafa lahir di Buzjan di Khurasan tahun 328H/940M. Dia belajar matematika di bawah bimbingan paman dari pihak ayahnya, Abu Umar al-Maghazil, dan paman dari pihak ibu yang dikenal dengan Abu Abdullah Muhammad lbnu Ataba serta belajar ilmu geometri di bawah bimbingan Abu Yahya al-Marudi dan Abu al-Ala’ lbnu Karnib. Pada tahun 348H /959M dia pindah ke Irak dan tinggal di Baghdad sampai wafatnya pada tahun 387H/998M. Abu al-Wafa mendedikasikan hidupnya untuk menulis, memantau pergerakan benda-benda angkasa, dan mengajar. Ia menjadi anggota dari kelompok observasi yang dibentuk oleh Sharaf ad-Dawla tahun 377H.

Kontribusinya terhadap Ilmu Pengetahuan
Abu al-Wafa adalah salah satu sarjana astronomi dan matematika terkenal. Beberapa sarjana Barat juga mengakui kemasyhurannya yang berjasa di bidang ilmu geometri. Al-buzjani membuat kontribusi penting untuk mengembangkan trigonometri.

AI-Buzjani membuat kontribusi penting untuk pengembangan ilmu trigonometri. “Cara de Faw” mengakui bahwa “usaha perubahan yang dilakukan oleh Abu al-Wafa terhadap ilmu trigonometri tidak berarti menentang. Terima kasih kepadanya, berkat usahanya ini, ilmu pengetahuan ini menjadi lebih mudah dan lebih jelas. Dia menggunakan garis potong (sekan) dan kosekan serta mengembangkan sebuah metode baru untuk menghitung sinus. Dia juga yang pertama sekali mempertunjukkan teori umum sinus yang terdapat pada segitiga berbentuk bola.

Abu al-Wafa adalah seorang jenius yang memiliki kualitas sama baiknya dalam ilmu geometri, dia mampu menyelesaikan beberapa masalah ilmu geometri dengan ketangkasan yang luar biasa. 

Karya-karya Besarnya
AI-Buzjani meninggalkan beberapa buku, temasuk :
  • “Kitab fima Yahtaju ilaihi al-Kuttab wa al-Ummal min‘jim aI-Hisab”(Buku tentang Apakah Ilmu Pengetahuan Aritmatika Penting bagi AhIi Menulis dan Pelaku Bisnis) adalah sebuah buku terapan aritmatika. Dua yang belum lengkap dari risalah ini disimpan di Leyden, Belanda dan Kairo.
  • “Kitab al-Kamil” (Buku yang Lengkap)
  • “Kitab fima Yahtaj Ilaih as- Suna’fi ‘Ama’ al-Handasa” (Buku tentang Seberapa Penting Ilmu Konstruksi Geometri bagi Tukang Kayu) sebuah buku terapan ilmu geometri yang ditulis atas permintaan dari pemimpinan Baha’ad-Dawla. Sebuah salinan dari risalah ini disimpan di perpustakaan Masjid Ayasofya di Istambul.
  • “Kitab al-Majesti” adalah buku yang sangat terkenal darisemua buku-bukunya. Sebuah salinan buku ini yang belum lengkap di simpan di Perpustakaan Nasional di Paris.
  • “Kitab al-Handsa” ( Ilmu Geometri Terapan) sebagian dari risalah-risalah ini, Abu al-Wafa menulis banyak pandangan berharga tentang euklid, Diophantus, dan al khawarizmi, tetapi kesemuanya ini telah hilang. 

Kesimpulannya, penemuan-penemuan al-Buzjani dan buku-bukunya memiliki pengaruh yang berarti dalam kemajuan ilmu pengetahuan, sebagian dalam ilmu astronomi dan ilmu trigonometri. Dia adalah di antara perintis yang memimpin pekerjaan yang berat dan melelahkan terhadap munculnya analitis ilmu geometri dengan menemukan penyelesaian geometri dengan menggunakan beberapa persamaan aljabar.

Biografi Abdurrahman Sufi (Pelopor Peradaban Islam)

pelopor peradaban islam

ABDURRAHMAN SUFI
(291-376 H /903—986 M)


Abu al-Hasan Abdul al-Rahman Ibnu Amir Ibnu Sahi Al-Sufi ar-Razi lahir di Ray. Dia adalah satu di antara ahli astronomi dan ahli astrologi terkenal. Menurut ahli sejarah George Sarton, ia adalah salah satu ahli astronomi Islam terkenal. Ia berteman dengan pemimpin Al-Bouihi Adud Adawla, yang membuat dirinya sebagai ahli astrologi mandiri dan sebagai guru untuk mengajarkan tentang letak statis bintang-bintarig dan pergerakannya

Kontribusinya dalam Ilmu Pengetahuan

Sufi membuat masukan berarti untuk ilmu astronomi yang dapat disimpulkan prestasinya sebagai berikut:
Dia melakukan pemantauan terhadap bintang-bintang, menghitung dan menentukan pergerakannya membujur dan melintang. Observasi ini memperkenankannya untuk menemukan keseimbangan baru bintang-bintang yang sebelumnya belum pernah dipantau. Ia menggambarkan pemetaan langit, di mana Ia membuat daftar letak dan keseimbangan bintang-bintang, jaraknya dan tingkat cahaya beberapa dari bintang-bintang. Dia juga mengembangkan sebuah atlas bintang-bintang untuk memastikan kesalahan para pendahulunya. Bangsa Eropa mengakui kebenaran dari observasi astronominya; Aldo Mull menggambarkannya “sebagai salah satu dari ahli astronomi Arab terkenal dimana melalui dirinya kita mendapatkan sebuah keberlangsungan tentang kebenaran observasi langsung”. Lebih lanjut ia menyatakan: “Ahli astronomi besar ini tidak hanya terpusat pada beberapa bintang yang tidak dikenal Ptolomeus, tetapi ia juga mengoreksi beberapa kesalahan observasinya. Selanjutnya Ia memungkinkan sebagai ahli astronomi masa depan untuk mengenal planet-planet dimana ahil astronomi Yunani memberikan letak posisi tidak akurat.

Karya-karya Besarnya
  • “Kitab al-kawatib Al-thabita” (Buku tentang Keseimbangan Planet-planet) merupakan buku yang dipertimbangkan oleh Sarton sebagai salah satu dari tiga buku besar yang terkenal di antara ahli astronomi Muslim. Dua buku lainnya adalah buku Ibnu Yunus dan Ulugh Beg’s. Buku ini berisikan gambaran warna dari perbintangan dan gambar pergerakan;
  • “Risalat A1-amal bil Usturlab” (Risalah tentang Fungsi Laboratorium Astronomi);
  • “Kitab Tadkira”;
  • “Kitab matarih Chua’at”;
  • "Kitab aI-Urjuza II al-Kawakib Tabita”Salinan dari beberapa karya besar ini disimpan dalam perpustakaan dibeberapa negara seperti Perpustakaan El Escorial di Madrid, Paris, dan Oxford.

Saturday 3 September 2016

Biografi Ibnu Al-Haitham (Pelopor Perdaban Islam)

Pelopor peradaban islam, tokoh isla, bilik islam

IBNU AL-HAITHAM
(354-430 H/965-1 038 M)

Ibnu Al-Haitham adalah salah seorang di antara sarjana-sarjana Arab terkemuka. Dia berjasa dalam memberikan kontribusi di bidang ilmu politik, ilmu matematika, ilmu alam, ilmu obat-obatan, dan ilmu filsafat.
Nama lengkapnya adalah Abu Ali Hasan Ibnu Al-Haitham. Dia dikenal oleh orang-orang Eropa sebagai “Alhazen”. Dia dilahirkan di Bashrah, di mana Ia memperoleh pendidikan. Fatimid Cliph Al Hakim bi Amri Allah mendengar tentang metode Al-Haitham dalam mengatasi banjir Sungai Nil setiap tahunnya. Dia berkunjung ke Mesir dan bertanya kepadanya bagaimana cara mengatur arus Sungai Nil untuk mencegah banjir bandang. lbnu Al-Haitham gagal membuktikan pernyataannya sampai kematian khalifah, kemudian karya yang dimulai dengan mengopi buku-buku terdahulu dalam bidang matematika dan ilmu alam. Dia juga mulai menulis buku-buku mengenai materi-materi yang berbeda. 

Kontribusi Ibnu AI-Khaitham dalam Ilmu Optik
Para ahli sejarah Eropa mengakui kontribusi Ibnu Al-Haitham di dalam perkembangan ilmu optik. Dalam warisan Islam “The Heritage of Islam”, Arnold mengatakan “bidang ilmu optik telah mencapai puncaknya melalui Ibnu Al-Haitham.” Sarton mengatakan “Ibnu Al-Haitham, adalah ilmuwan terbaik yang memiliki kedudukan di dunia Islam pada Abad Pertengahan dalam bidang ilmu alam. Dia adalah salah satu di antara sekian banyak figur terkemuka dalam bidang ilmu optik di sepanjang zaman. Dia juga seorang astronot, seorang ahli matematika, dan seorang doktor. Ensiklopedia Britanika mempertimbangkannya sebagai figur pemimpin dalam ilmu optik setelah Ptolomeus.

Ibnu Al-Haitham adalah ilmuwan pertama yang menyimpulkan perbesaran hak milik sebuah lensa. Dia juga yang pertama kali mendeskripsikan secara tepat jenis bagian-bagian mata dan memberikan nama-nama yang diadopsi dari ilmuwani lmuwan Barat dan diterjemahkannya ke dalam bahasa mereka. lstilah inilah yang masih diterima sampai saat ini. Di antara istilah-istilah tersebut adalah “retina”, “cornea”, “humour aqueous”. Acuan mereka mengenai lensa-lensa pembesar diletakkan berdasarkan kegunaan mereka di dalam koreksi mata yang tidak berfungsi lagi (disfungsi mata). 

Ibnu Al-Haitham sampai kepada kesimpulan bahwa penglihatan itu dimulai dari cahaya yang dikirimkan oleh sebuah objek menuju mata. Cahaya tersebut dipantulkan oleh retina dan dikirimkan menuju otak melalui saraf yang berhubungan dengan mata, membuat gambar yang menjadi objeknya. Melalui konklusi ini, dia nienentang teorinya Ptolomeus dan Euclid tentang penglihatan bahwa mata mengedarkan cahaya visualnya menuju objek penglihatan. Ibnu Al-Haitham juga melakukan serangkaian penelitian tentang cahaya, warna, dan refleksi cahaya di dalam beberapa eksperimen mengenai pengukuran sudut masuk dan pembiasan. Sebagian para peneliti mengukuhkannya sebagai bapak ilmu optik. 

Kontribusi Ibnu Al-Haitham dalam Bidang Matematika

Ibnu Al-Haitham adalah seorang ahli matematika yang handal. Ia menggunakan geometri, persamaan, dan aijabar untuk memecahkan persamaan-persamaan teori astronomi. Dia juga menyelesaikan persamaan-persamaan kubik dan secara tepat mengalkulasikan aturan-aturan permukaan peluru, piramid-piramid, kecenderungan cakram, sektor-sektor keliling lingkaran, dan penambahan keliling lingkaran. 

Kontribusi lbnu Al-Haitham dalam Bidang Astronomi

Ibnu Al-Haitham tertarik dalam bidang astronomi dan ia menulis beberapa buku dalam bidang tersebut. Dia juga membuat sejumlah observasi. Di antara kontribusi utamanya adalah pengaturan sebuah metode terbaru untuk menentukan ketinggian kutub. Dia mengelaborasi sebuah teori mengenai gerak planet, Yang terus membawa pengaruh sampai sekarang. Sebuah tabel yang dibuat di Jerman sejak tahun 1942, yang menampilkan gerak planet-planet menurut teori Ibnu Al-Haitham, masih diekspos di Austria. Ibnu Al-Haitham menemukan bahwa seluruh benda-benda angkasa, termasuk bintang-bintang yang tak bergerak, adalah cahayanya sendiri dan menyebarkan cahaya mereka, kecuali pada bulan, yang menerima cahaya dan matahari.

Karya-karya Utamanya
Ibnu Al-Haitham meninggalkan sebuah kekayaan wanisan ilmiah di berbagai bidang, di antara karya-karyanya adalah : 

“Kitab al-Manadhir’ sebuah acuan mengenai ilmu optik yang berisikan penelitian tentang cahaya, anatomi mata dan penglihatan. Buku ini menciptakan sebuah revolusi dalam ilmu optik dan dipengaruhi oleh ilmuwan-ilmuwan Barat seperti Bacon dan Kepler. Buku ini menjadi referensi selama beberapa abad dan telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada sekitar Abad Pertengahan. Buku tersebut berisi tujuh esai, esai pertama dan ketiga telah direvisi dan dipublikasikan di dalam sebuah buku oleh Abdul Hamid Sabrah sejak tahun 1983 di Kuwait. Dr. Rochdi Rashid membubuhi keterangan mengenai artikel ke tujuh dalam bukunya “Geometri dan ilmu optik di abad ke empat Hijriah”, kemudian diterbitkan di Beirut tahun 1996. Salinan tulisan tangan lengkap dari buku ataupun dari beberapa artikelnya masih ada di beberapa perpustakaan di Istambul, Turki.
• “Hal Shokouk Euclid”
• “Makalat al-Shokouk ala Batlimus”
• “Kitab Sharh Oussoul Euclid’s fi al-Handass wa al-Adad
• “Kitab al-Jamia fi Ousoul al-Hissab’;
• “Kitab fi tahlil al Massa’il Al-Handassia’


Kesemuanya itu adalah ungkapan penghargaan bahwa Ibnu Al-Haitham menulis 80 buku dan mengacu dalam bidang astronomi, berhubungan dengan gerakan planet, bulan, benda-benda angkasa, dan dimensi-dimensi terkait. 

Karya-karya Ibnu Al-Haitham yang diterjemahkan ke dalam bahasa Latin memberikan pengaruh yang hebat bagi ilmuwani lmuwan Barat, seperti Kepler dan Francis Bacon. Menurut Mustapha Nadhif, Ibnu Al-Haitham telah memberikan kontribusi dalam perkembangan metodologi eksperimental berdasarkan observasi, eksperimen, dan investigasi. Sebelum Francis Bacon. Di dalam “Pengaruh Arab tentang Peradaban Barat”, Abbas Mahmud Al-Akkad mengatakan, bahwa terjemahan buku-buku Ibnu Al-Haitham mengenai ilmu optik telah digunakan sebagai referensi oleh seluruh ilmuwan Eropa yang datang setelahnya.

Biografi Al-Zahrawi (Pelopor Peradaban Islam)

pelopor peradaban islam, tokoh islam, bilik islam




AL-ZAHRAWI 

(WAFAT TAHUN 404 H /1013 M)

Al-Zahrawi adalah salah satu ahli bedah Muslim dunia dan termasyhur. Abu al-Kacem Khalaf Ibnu Abbas al-Zahrawi dikenal sebagai Abulcassis di Barat, lahir di kota Al-Zahra di luar kota Cordoba di Andalusia. Dia dikabarkan berada di Andalusia pada abad ke-4 di mana dia melayani sebagai doktor pribadi Abderrahman III dan kemudian anaknya al-Mustansir. 

Meskipun tanggal lahirnya tidak diketahui, ahli sejarah percaya wafatnya terjadi tahun 404 H /1013 M.

Kontribusi Ilmiahnya

Kontribusi ilmiah dari al-Zahrawi adalah manifestasi dalam beberapa pencapaian ilmiahnya dalam ilmu obat-obatan secara keseluruhan, dan khususnya ilmu bedah. Dia merupakan yang pertama membedakan antara ilmu bedah dan topik lain tentang obat-obatan, membuat sebuah bidang ilmu yang berdiri sendiri didasarkan atas studi anatomi kehidupan dari tubuh. Dia juga yang pertama mengambil alih sebuah operasi mengangkat batu dari kandung kemih melalui vagina dan merupakan yang pertama membuat sebuah yang membelah dalam pembuluh pernapasan dalam sebuah operasi pada pegawainya. Dia juga sukses dalam memberhentikan haemorrhage dengan mencontohkan urat darah halus yang besar. Dia mengajarkan pelajarnya tentang bagaimana pencegahan luka-luka di bagian dalam tanpa meninggalkan bekas yang kelihatan, dan bagaimana membuat pencegahan-pencegahan dengan dua jarum dan satu benang tetap didalamnya.

Dalam bidang obat-obatan umum, dia yang pertama memberikan sebuah gambaran tentang kemampuan beberapa tubuh untuk haemoplia, seperti yang dia tekuni melalui penyakit encok dan punggung serta penyakit tuberkulosis. Dia juga mengenalkan metode baru dan instrumen baru untuk ginaekologi. Tentu saja, ahli bedah dan dokter gigi berkebangsaan Eropa diuntungkan dari gambaran yang dia buat untuk pola tentang instrumer penting yang berhubungan dengan pembedahan.

Karya-karya Besarnya

Yang terbesar dan terkenal tentang penghimpunan al Zahrawi adalah sebuah risalah yang berjudul “al-Tasrif Liman Ajaza ani Ta’Iif”. Ini adalah sebuah jenis ensikiopedia terdiri dan 30 Volume, dijelaskan dengan gambar-gambar, dan dengan banyaknya gambar tentang instrumen yang berhubungan dengan pembedahan yang digunakan oleh al-Zahrawi. Sebagian dari buku ini yang berhubungan dengan pembedahan telah diterjemahkan oleh Gerard de Cremona ke dalam bahasa Latin pada abad ke-12. Buku ini juga diterbitkan dalam banyak versi : pertama di Venice tahun 1497, kedua di Basel tahun 1541, dan ketiga di Oxford tahun 1778. Buku ini juga diterjemahkan ke dalam bahasa Prancis pada abad ke-19 oleh Dr.Leclerck. 

Zigfried Hunkah berkata pada bagian buku ini :”Ketiga bagian buku ini memainkan peranan penting di Eropa, seperti dijadikan landasan bagi yang berhubungan dengan pembedahan. Buku tentang obat-obatan merupakan cabang yang ditinggikan kepada sebuah status yang lebih tinggi. Ilmu bedah kemudian menjadi sebuah ilmu yang berdiri sendiri didasarkan atas anatomi. Lebih jauh, buku ini mempunyai pengaruh yang penting terhadap masa Renaisans bangsa Eropa selama lima abad. Buku ini diajarkan di universitas-universitas, dan dijadikan sebagai sebuah rujukan untuk para ahli bedah bangsa Eropa.

Biografi Al-Karkhi (Pelopor Peradaban Islam)

tokoh islam, bilik islam

AL-KARKHI
(WAFAT ANTARA 410-420 H /1019-1029 M) 

Al-Karkhi adalah salah satu ahli matematika Muslim yang terkenal, dan “salah satu ahli matematika yang termasyhur yang mempunyai pengaruh nyata terhadap perkembangan ilmu matematika.” Tetapi hanya sedikit informasi tentang dirinya yang tersedia. 

Dia adalah Abu Bakar Muhammad lbnu al-Hassan (atau Hussain) al-Hassib al-Karkhi (setelah Karakh, sebuah kota di bagian Baghdad). Dia tinggal di Baghdad pada masa Vizir Abu Ghalib Muhammad Ibnu Khalf Fakhr al-Malik, Menteri Baha’u Dawla al-Bouwayhi. 

Kontribusi Ilmiahnya

Buku-buku Al-Karkhi berisi tentang masa awal dalam sejarah bangsa Arab, penyelesaian tentang persamaan yang tidak menentukan seperti persamaan-persamaan menggunaka metode-metode yang diambil dari De Fuentes.

Al-Karkhi juga muncul dengan beberapa solusi terhadap persamaan-persamaan dua urutan dan mempersembahkan penelitian tentang perkiraan akar pangkat angka-angka dan bukti tentang penemuan total kuadrat dan pangkat tiga dan penomoran alami yang dia hitung.

Karya-karya Besarnya

Kitab “Al-Fakhri fi aI-Jabr” Buku ini disebut al-Fakhri di bawah Fakhr al-Mulk dan sudah dihimpun antara 401 dan 407. 

Smith berkata dalam bukunya yang berjudul History of Mathematics bahwa buku al-Fakhri adalah sebuah warisan yang bernilai dalam ilmu al jabar. Sebuah penerjemahan dilakukan pada tahun 1853 oleh orientalis berkebangsaan Prancis yang bernama Franz Woepcke. 

Al-Kafi fi al-Hissab (Dasar-dasar Kalkulus). Buku ini diterbitkan antara 401 dan 407 dan diberikan sebagai sebuah hadiah kepada Fakhr al-Mulk. Buku ini berhubungan dengan prinsipp rinsip kalkulus yang dikenal pada masa itu sejalan dengan beberapa aturan perubahan dan metode penghitungan untuk memfasilitasi beberapa operasi. Penulis tidak menggunakan penomoran India dalam bukunya melainkan menulisnya dalam surat. Buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman oleh Hocheim dan diperbaiki dalam tiga volume antara 1878 dan 1880.  

Kitab “AI-Badi’a fi al-Hissab.

Biografi Abu Sahl Al Quhi (Pelopor Peradaban Islam)

tokoh islam, bilik islam

ABU SAHL AL-QUHI
(WAFAT TAHUN 405 H /1014 M)
Al-Quhi adalah salah satu sarjana Muslim terkenal yang cerdas dalam ilmu astronomi dan ilmu matematika sekitar abad ke-4 H/abad ke-10 M. Namanya adalah Abu Sahi Wijen Ibnu Rustum al-Quhi. Tanggal kelahirannya tidak diketahui, sementara kematiannya terjadi tahun 405 H / 1014 M. Dia berasal dari Kuh di Gunung Tabaristan dan tinggal di Baghdad. Ketika Sharafu Dawla al-Bouaihi naik takhta untuk berkuasa, dia kesayangannya dan ditunjuk sebagai kepala pemantauan tahun 378 H/988 M yang dibentuk di Baghdad. Dia memintanya untuk menyiapkan sebuah studi atas observasinya tentang tujuh planet, orbit mereka dan pergerakan dengan zodiak mereka.
Kontribusi Ilmiahnya
Al-Quhi adalah di antara ahli astronomi yang terkenal pada abad ke-4 H/ abad ke-1 0 M. Dia membuat angka observasi yang mana para sarjana pada masanya biasa memercayakan dan mengkritik beberapa hipotesis ahli astronomi yunani. Kepopulerannya juga datang dari keahliannya dalam membuat instrumen observasi.
Dalam ilmu matematika, “al-Quhi terfokus dengan Archimedes dan permasalahan Appolonius yang menyebabkan persamaan lebih tinggi daripada titik persamaan kedua. Dia mampu memecahkan beberapa masalah dan mendiskusikan persyaratan tentang setiap sebuah operasi. Penemuannya dapat dipertimbangkan sebagai yang terbaik yang pernah ditulis tentang ilmu geometri di dunia Muslim. 
Al-Quhi juga menyumbangkan pelajaran tentang berat, sebuah bidang di mana dia mempunyai kewenangan lebih tinggi. Ia menggunakan bukti geometrik untuk memecahkan banyak permasalahan yang syarat penentuan tentang berat. Lebih jauh, dia meninggalkan penelitian yang bernilai dalam menemukan prinsip-prinsip daya angkat.
Karya-karya Besarnya 
Dr. Abdullah ad-Difa’ dan az-Zarkali menyebutkan beberapa karya al-Quhi dalam ilmu astronomi dan matematika, buku-buku tersebut sebagai berikut :
- “Kitab Marakiz al-Akr”
- “Kitab al-Ussul ala Tahrikat Euclides”
- “Kitab San’at al-Usturlab bi al-Barahin”
- “Kitab aziyadat ala Archimedes fi al-Maqala Tania”
- “Ikhraj al-Khatayn min Nuqta ala zaouiya Maaluma”
-
Tatlit azzaouiya wa ‘ammal al-Musaba’ al-Mutassaoui al Adla’ fi Da’era”
 
Dr. Abdullah ad-Difa’ berkata dalam bukunya “Exact Science in Arab Islamic Civilization”: “Bagaimanapun, hampir semua karya-karya al-Quhi hilang dan hanya sedikit rujukan yang ditemukan dalam karya berbahasa Latin.

Friday 26 August 2016

Biografi Al Razi (Pelopor Peradaban Islam)

Biografi Al Razi (Pelopor Peradaban Islam), bilik islam
 
AL-RAZI
(WAFAT 251-313 H 1865-925 M)
 
 Ia adalah Muhammad Ibnu Zakariya al-Razi, Abu Bakar, dikenal di Eropa dengan sebutan Rhazes. Ia adalah seorang ahli fisika beragama Islam, ahli kimia dan ahli filsafat. Ahli sejarah sepakat menempatkannya sebagai ahli fisika termasyhur di dunia Islam dan hampir semua ahli fisika terkenal pada Abad Pertengahan. “Dan salah satu ahli fisika termasyhur di dunia untuk semua zaman. Ia mempunyai sebuah pengetahuan yang mendalam dan luas serta ia berpengalaman dalam bidang keilmuan dan seni.” Ibnu Khalkan menggambarkan dirinya sebagai “ahli dan rujukan dalam Imu kesehatan pada masanya. Dia sangat pintar dalam praktiknya dan mengetahui semua aspek dan peraturannya. Masyarakat sudah biasa berdatangan dari setiap daerah untuk belajar dibawah bimbingannya.”

Al-Razi lahir di Ray, selatan Teheran. Awalnya, dia mempelajari ilmu matematika, ilmu astronomi, ilmu kimia dan ilmu filsafat, ilmu logika dan literatur. Kemudian, ia mempelajari ilmu kesehatan dari Ishaq Ibnu Hunayn yang benar-benar memiliki pengetahuan yang sangat baik tentang bangsa Yunani, bangsa Persia dan sekolah-sekolah kesehatan bangsa India. Selanjutnya Ia mempelajani ilmu kesehatan setelah Ia berusia 40 tahun. Ia juga mampu membuat pencapaian signifikan dalam bidang yang mengantarkan kepada ketenaran. Setelah melakukan pengabdian sebagai ketua ahli fisika di rumah sakit Ray, ia ditunjuk untuk sebuah posisi yang sama di rumah sakit Baghdad, yang dibangun atas permintaan pemimpin aI-Muqtadir.

Kontribusi Al-Razi terhadap Ilmu Kesehatan
Dalam ilmu kesehatan, kontribusinya begitu signifikan dan luas, namun hanya beberapa di antara kontribusinya yang disebutkan. Dia mempunyai sebuah keinginan dalam pemantauan klinik, menggabungkan evolusi penyakit dalam reaksi terhadap perawatan dan perkembangan keadaan pasien serta nilai perawatan. Ia juga percaya atas tinjauan psikologi dalam diagnosis penyakit. Dia memperkirakan bahwa beberapa penyakit perut utamanya disebabkan oleh alasan Psikologi. Diagnosis Small Pox dan kesehatan jasmani tentang cacar air merupakan satu pencapaian termasyhur Al-Razi dalam bidang ilmu kesehatan. Dia memberikan sebuah deskripsi yang tepat tentang dua penyakit, terutama gejala pertama penyakit dan perawatan penyakit. Dia biasanya menekankan pada pentingnya praktik, keahilan, dan eksperimental dalam perawatan pasien. Dia juga menambah obat-obatan baru dari percobaan yang dilakukannya terhadap binatang sebelum menentukan penggunaannya terhadap manusia.

Orang Barat merasakan inovasi dari Al-Razi dalam bidang ginaekologi, ilmu kebidanan, MST, dan ilmu bedah mata. Dia juga mempelajari tentang penyakit lumpuh pada wajah dan penyebabnya serta membedakan antara penyakit lumpuh yang dihasilkan dari sebuah penyebab terpusat di dalam otak dengan penyakit lumpuh pada tempat yang tersendiri. Dia menjelaskan tentang kompleksitas syaraf di dalam thorax. Al-Razi adalah di antara yang pertama menerapkan pengetahuannya dalam bidang ilmu kimia tentang obat-obatan dan yang bersifat proses pemulihan kembali pasien melalui reaksi kimia di dalam tubuh. 

Kontribusinya terhadap Ilmu Kimia
Al-Razi tidak hanya seorang ahli fisika yang terkenal, tetapi juga seorang ahli kimia terkemuka yang keahliannya di atas ratar ata. Dia di antara ilmuwan unggul yang membuat ilmu kimia sebagai sebuah ilmu yang benar. Beberapa peneliti menempatkannya sebagai penemu ilmu kimia modern. Dia mengambil peran dalam percobaan kimia yang penting, seperti mempersiapkan acid. Sampai sekarang metodenya masih banyak digunakan. Dia adalah orang pertama yang mampu menyebutkan Sulfuric acid dan menyebutnya dengan “ketajaman minyak” atau “ketajaman hijau”. Dia menyuling alkohol dengan penyulingan fermentasi yang mengandung zat tepung dan bahan yang mengandung gula. Dia menggunakannya dalam ilmu farmasi sebagai bahan campuran untuk menyiapkan obat-obatan. Jasa Al-Razi dalam bidang ilmu kimia adalah semakin jelas dengan pengelompokannya tentang elemen kimia ke dalam tiga kategori : tumbuh-tumbuhan, binatang, dan mineral. Pengelompoka ini masih tetap berlaku dalam ilmu kimia modern.

Karya-karya Besarnya 
 
Al-Razi adalah seorang penulis yang banyak menghasilkan karya, yang meninggalkan risalah-risalah penting. Menurut beberapa ahil sejarah, dia menghasilkan lebih dan 220 buku. Kebanyakan buku-buku tersebut hilang.

Dalam bidang ilmu kesehatan, Al-Razi menulis beberapa buku bernilai, disamping juga tambahan makalah ilmiah inovatifnya di bidang penelitian, termasuk dalam bahasa Yunani dan bahasa India. Buku-buku terkenal karyanya adalah sebagai berikut : 

Al-Hawi adalah buku yang jauh lebih terkenal dan semua bukunya. Buku ini adalah ensiklopedia ilmu kesehatan terbesar bagi bangsa Arab di mana Al-Razi mengumpulkan abstrak yang diambil dari Yunani dan ahli fisika berkebangsaan Arab dan ditambah dengan hasil-hasil penelitiannya yang sejalan dengan pandangannya. Buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh ahli fisika berkebangsaan Yahudi Farai Ibnu Salim, yang bertugas untuk Raja Sisilia, Charles I. Kata AI-Hawi sudah diubah dengan bahasa Yunani yang sama dengan “continent”. Buku ini juga diterjemahkan beberapa kali di Eropa sampai tahun 1542M. Para sarjana terkemuka Eropa sangat bergantung pada buku yang dijadikan referensi di sekolah-sekolah dan universitas-universitas sampai abad ke-1 2.

Kitab al-Judari wa aI-Hasabah (Risalah-risalah Penyakit Cacar dan Penyakit Campak)
: Buku ini berisi sebuah gambaran yang jelas dan benar tentang dua penyakit dan pencegahannya. Buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa Latin di Venice tahun 1565 kemudian dlam beberapa bahasa Eropa. Buku ini diterbitkan di Eropa sebanyak empat puluh kali antara 1498 dan 1866.

Tib al-Fukara (Obat-obatan untuk Orang Miskin) : Sebuah kamus populer di mana Al-Razi menggambarkan semua penyakit yang diketahuinya, pencegahan dan pengobatan menggunakan makanan pendukung yang murah disamping obat-obatan mahal dan bahan campuran Iangka. 

Kitab al-Mansuri, yang dikenal setelah Gubernur Khurassan, Al-Mansur ibnu Ishaq. Dia mencantumkan dalam bukunya beberapa pembahasan kedokteran, seperti pembedahan, penyakit mata. Buku ini diterbitkan untuk pertama kali di Milano pada tahun 1481 M dan diterjemahkan ke dalam bahasa Latin. Buku ini adalah sebuah buku referensi tetap bagi ahli fisika di universitas-universitas Eropa sampal abad ke-17. 

Di antara buku-buku terkenalnya dalam ilmu Kimia, adalah sebagai berikut: 

Kitab Al-Asrar Fi Al-Kimiya (Rahasia-rahasia Ilmu Kimia)
: Al-Razi menjelaskan dalam buku ini cara dia menjalankan percobaannya dan persiapan material kimia dan pemanfaatannya sesuai instrumen-instrumen dan alat-alat yang digunakan. 

Dalam ilmu astronomi, buku-buku terkenal Al-Razi adalah :
Kitab Hay’atu Al-Alam (Perilaku Alam Semesta) : Dalam buku ini, dia menunjukkan bahwa “Bumi menyusun sekitar dua potongan, bahwa matahari lebih besar daripada Bumi dan bahwa Bulan lebih kecil daripada Bumi.”

Al-Razi mempunyai beberapa buku lain dalam ilmu obat-obatan, ilmu farmasi, ilmu astronomi, ilmu matematika, ilmu fisika, ilmu logika, ilmu filsafat dan ilmu agama. 

Singkatnya, kita dapat mengatakan bahwa Al-Razi membuat sebuah kontribusi yang diperhitungkan melalui buku-bukunya dan penemuan-penemuan tentang perkembangan obat-obatan dan ilmu kimia serta perkembangan penelitian dalam kedua bidang tersebut. Buku-buku ini menjadi referensi tetap dalam ilmu obato batan di universitas-universitas Eropa sampai abad ke-17.

Saturday 3 October 2015

Al-Kindi (Tokoh Pelopor Peradaban Islam)


AL-KINDI
(175 - 260 H/800 - 873 M)

Al-Kindi dikenal sebagai ahli filsafat bangsa Arab dan diperkirakan “sebagai salah satu dari 12 pakar jenius dengan tingkat ibteligensia yang tinggi. Ia adalah seorang sanjana ensikiopedia. Di samping popularitasnya sebagai ahli filsafat, ia adalah ahli matematika, ahil astronomi, ahli fisika, ahli farmasi, dan ahli geografi.

Nama lengkapnya adalah Yaqub Ibnu Ishaq Ibnu Sabah al Kindi Abu Yusuf. Ia mendapatkannya dari bangsa al-Kinda dan dikenal dalam bahasa Latin dengan Alkindus. Ia lahir di Kufa di mana ayahnya adalah seorang gubernur.

Al-Kindi tumbuh dan belajar di al-Basra. Kemudian dia Pindah ke Baghdad di mana ia memperdalam belajarnya kepada banyak sarjana berkualitas. Ia adalah seorang yang seangkatan pada masa tiga kepemimpinan al-Ma’mun, al-Mu’taim, dan al-Mutawakkil yang juga seangkatan dengan tiga ahli astronomi, keluarga Banu Musa dan pakar astronomi Sanad lbnu Ali. Dia mencapai sebuah penghargaan yang tinggi dari al-Ma’mun dan at-Mu’tasim di mana al-Ma’mun memercayainya untuk melakukan tugas menerjemahkan buku Aristoteles seperti ahli filsafat Yunani lainnya. Ia juga difungsikan oleh al-Mutawakkil sebagai ahli kaligrafi. Sebagai catatan atas pandangan filsafatnya dari pengaduan oleh orang yang dengki terhadapnya, al-Mutawakkil memerintahkan untuk melakukan pengambil alihan atas semua buku-buku al-Kindi. Bagaimanapun kemudian hal ini semuanya akan kembali kepadanya.

Kontribusi Ilmiahnya
Ia menulis empat buku tentang manfaat sistem penomoran India dan membuat kontribusi yang nyata terhadap geometri bulat yang digunakan dalam mempelajari ilmu astronominya.

Ia memantau posisi bintang-bintang dan planet-planet, -terutama matahari dan bulan- dibandingkan dengan bumi dan pengaruh akhir alam mereka seiring meningkatnya fenomena. Ia muncul dengan terobosan dan pandangan tegas dalam penelitiannya, mencakup atas keaslian hidup di atas bumi. Ini menekan beberapa sarjana untuk mempertimbangkannya sebagai seorang pemikir tingkat tinggi.

Dalam ilmu kimia, dia menantang ide bahwa logam murni, seperti emas dapat disuling dan logam dasar. Dia menulis dalam sebuah risalah bahwa dia menyebut “Risalah dalam Perlawanan terhadap Kepura-puraan ahil kimia untuk Membuat Emas dan Perak dan Tipuan-tipuan Mereka”.
Dalam ilmu astronomi, al-Kindi tidak mempercayai pengaruh planet terhadap kegemukan manusia dan mematahkan perkiraan ahli astrologi didasarkan atas gerakan badan yang berhubungan dengan angkasa. Dia malah terpusat pada kepentingannya mempelajari keilmuan tentang alam semesta dan bintang-bintang didasarkan atas pemantauan mereka. Beberapa ahli sejarah memperkirakannya sebagai seorang dari delapan ahil astronomi termasyhur pada abad Pertengahan.

Dalam ilmu fisika, ia membuat kontribusi yang berharga terhadap ilmu geometri dan ilmu psikologi yang berhubungan dengan mata dan menulis sebuah buku tentang hal ini yang mempunyai pengaruh sangat besar kemudian terhadap Roger Bacon Witelo, dan sarjana lainnya.

Al-Kindi juga seorang insinyur brilian yang karya-karya dan teori-teorinya digunakan sebagai referensi dalam menyusun suatu karya, sebagian besar tentang daerah terusan seperti kasus sekitar penggalian terusan antara Tigris dan Sungai Eufrat.

Dalam ilmu kesehatan, kontribusi utamanya adalah percobaan membuat perhitungan secara sistematis tentang dosis yang diberikan dalam penggunaan obat-obatan.

Karya-karya Besarnya

Al-Kindi seorang penulis yang produktif; ia menulis dan menjelaskan beberapa buku. Beberapa pendapat terdapat perbedaan seperti jumlah keseluruhan tentang karyanya, yaitu antara 230, 270 dan 300 karangan dan buku. Dalam buku-buku ini, dia menulis beberapa pembahasan, termasuk ilmu filsafat, ilmu astronomi, ilmu aritmatika, ilmu obat-obatan, ilmu fisika, ilmu logika, ilmu pasang, ilmu logam, ilmu batu-batuan, besi dan bentuk-bentuk pedang. Ia juga seorang penerjemah awal karya-karya berbahasa Yunani ke dalam bahasa Arab.

Hanya beberapa dari karya-karyanya yang akan dipersembahkan didasarkan atas pernyataan-pernyataan dari Tawkan dan Zarkah :
- Risalah II Madkhal ha Aritmetica (Pengantar Ilmu Aritmatika): terdapat 5 risalah;
- Risalah II lsti’mal al-Hissab al-Hindi (Fungsi Penghitungan India): terdapat 4 risalah;
- Risalah fi ‘hal al-Awda’ Noujoumia (Posisi Bintang-bintang);
- Risalah fi Sina’at al-Usturlab (Membuat laboratorium Astronomi);
- llahyat-e-Aristu (Filsafat Aristoteles);
- Aduiyah al-Murakkab (Bahan Campuran Obat-obatan);
- Rissalat al-Mosiqa (Risalah dalam Musik);
- Al-Mad wa al-Jazr (Pasang) dan
- Assuyuf wa Ajnassuha (Pedang-pedang).


Gerard Cremona menerjemahkan banyak buku-buku al-Kindi ke dalam bahasa Latin. Pengaruh buku-buku ini terhadap pengembangan beberapa bidang ilmu terus berlanjut sampai beberapa abad.

Banu Musa Ibnu Shakir (Tokoh Pelopor Peradaban Islam)


BANU MUSA IBNU SHAKIR
(WAFAT TAHUN 259 H /872 M)

Musa Ibnu Shakir tinggal di Baghdad sekitar masa kepemimpinan Al-Ma’mun dan salah satu di antara yang sangat dekat dengan istana. Ia tertarik dalam bidang ilmu astronomi dan ilmu astrologi. Pada saat meninggalnya, ia meninggalkan tiga anak yang masjh berusia muda. AI-Ma’mun mengambil mereka di bawah perlindungannya dan menunjuk Ishak Ibnu Ibrahim al-Masbaghi untuk memperhatikan mereka. Kemudian mereka ditempatkan di Bayt aI-Hikmah (Rumah kebijaksanaan) yang ditempatkan di dalamnya sebuah perpustakaan yang penting, sebuah pemantauan perbintangan, dan pusat penerjemahan filsafat Yunani dan karya keilmuan. Keluarga Banu musa tumbuh dalam lingkungan keilmuan ini dan menjadi sarjana yang terkenal di Bayt aI-Hikmah. Ketiga keluarganya, Muhammad, Ahmad, dan al-Hassan dikenal sebagai Banu Musa atau tiga bersaudara. Yang tertua dari mereka, Abu Jaafar Muhammad adalah seorang ilmuwan dengan pengetahuan yang mendalam dalam ilmu geometri, perbintangan, dan “Almajes’. Ahmad adalah seorang ahli dan pembaru dalam bidang teknologi mekanika. Al-Hassan seorang yang mempunyai keahlian yang mendalam tentang geometri. Yang tertua dari ketiga bersaudara ini meninggal pada 872 M.

Kontribusi llmiahnya

Keluarga Ibnu Musa sangat pintar dalam bidang ilmu matematika, ilmu astronomi, ilmu mekanik dan ilmu geometri dan menambah perkembangan mereka dengan penemuan dan inovasi penting.

Kontribusi keilmuan mereka dalam mekanik muncul dalam penemuan berseri tentang alat-alat keilmuan dan perlengkapan alat otomatis, seperti perangkat mesin sawah, air mancur yang menunjukkan kesan luar biasa dengan air yang bisa mendaki. Mereka juga menciptakan perlengkapan dari alat rumah tangga serta main-mainan yang mirip mesin untuk tenaga tank beban, daya angkat atau muatan.

Keluarga Banu Musa mempunyai keahlian yang mendalam dalam ilmu matematika umum dan menempatkan pengetahuan matematika mereka dalam ilmu terapan. Mereka berhasil dalam hal menciptakan bentuk tanda bulat lonjong.

Metode ini terdiri atas penanaman dua peniti pada dua tempat terpisah (poin), mengambil sebuah benang untuk mengukur jarak antara dua tempat terpisah (poin). Benang harus diketatkan dan kedua ujung kemudian meletakkannya di sekitar peniti dan sebuah pensil diselipkan ke dalam ujung lipatan yang lain. Ketika pensil berputar searah jarum jam, bentuk bulat lonjong akan tergambar.

Dalam bidang ilmu astronomi, keluarga Banu Musa menilai titik perpindahan matahari di kalender orang Persia dan pengembangan kalender untuk posisi planet. Mereka juga bekerja tentang perubahan meteorologi dan mencatatkan pemantauan.

Ketuarga Banu Musa juga memainkan peranan penting dalam pengembangan ilmu matematika, ilmu astronomi dan ilmu geometri melalui risalah mereka dan dengan menyiapkan sponsor dan dukungan untuk penerjemahan dari ilmuwan. Dalam hal ini, penulis berkebangsaan Jerman Sigrid Hunkah berkata tentang keluarga Banu Musa:”Mereka mengirim duta (utusan) kepada dinasti Bizantium atas keberhasilan mereka dalam bidang ilmu filsafat, ilmu astronomi, ilmu matematika, dan naskah ilmu kedokteran. Mereka berjuang sampai kepada nilai pertimbangan mengeluarkan pengorbanan untuk memperoleh warisan orang Yunani yang membuat mereka tinggal di rumah, dekat dengan tempat al-Mutawakil, yang kemudian meletakkan hasil karya mereka, sebuah tim penerjemah yang besar dari semua bagian negeri yang bekerja tiada henti-hentinya.

Karya-karya Besarnya
Keluarga Banu Musa menulis dalam beberapa bidang keilmuan, seperti ilmu geometri, ilmu pengukuran tanah, ilmu cones, ilmu astronomi, ilmu mekanika dan ilmu matematika. Publikasi buku-buku mereka mencakup sebagai berikut :

- Kitab al-Hiyal, merupakan buku mereka paling terkenal di mana mereka menyusun ilmu mekanika lama sebaik pengalaman pribadi mereka. Pembuat catatan buku ini, Dr. Ahmad Yussuf Hassan berkata bahwa ketertarikan terhadap Kitab aI-Hiyal dimulai di dunia Barat pada akhir abad ke-19. Keseriusan belajar belum muncul sampai permulaan abad ke 20 dengan publikasi melalui Fiedeman dan Hauser tentang makalah dalam buku ini. Tahun 1979, Hill menerjemahkan buku mi ke dalam bahasa lnggris. Kitab al-Hiyal diterbitkan pada tahun 1981 oleh Institut Pusaka Keilmuan Arab di Syria setelah mengalami perbaikan dan catatan oleh Dr. Ahmad Vussuf Hassan dan lainnya;
- Kitab Missahat Al-Akr;
- Kitab Kismat Azzawaya ha Talatat Akssam Mutassawiya (Pembagian sudut ke dalam tiga bagian yang seimbang), diterjemahkan oleh Gerard Cremona kedalam bahasa Latin; Kitab Chalk al-Handassi, sebuah buku tentang bentuk geometrika;
- Kitab Karakt al-Falak al-Ula (Gerakan Pertama bintang).

Ini adalah catatan bahwa keluarga Banu Musa bekerja sangat dekat satu dengan yang lainnya yang menjadikan tidak mungkin untuk memisahkan kerja dari setiap pribadi mereka. Hal lain yang penting adalah bahwa mereka memainkan peranan luar biasa dalam pengembangan ilmu matematika, ilmu astronomi dan ilmu geometri dan memiliki sebuah pengaruh yang luas pada masa mereka.

Sanad Ibnu Ali (Tokoh Pelopor Peradaban Islam)


SANAD IBNU ALl
(WAFAT SETELAH 250 H /864 M)

Sanad lbnu Auf, alias Abu Tayeb adalah seorang yang seangkatan pada masa kepemimpinan Al-Ma’mun. Menurut informasi, ia lahir sekitar 850 M. Menurut Sarton, dia meninggal setahun setelah 864 M. Ia adalah seorang ahli astronomi dan ahli matematika Muslim. Disebutkan bahwa Sanad adalah orang Yahudi dan masuk ke dalam Islam dibimbing oleh pemimpin Al-Ma’mun yang menunjuknya ke dalam kelompok para ahli astrologi dan kepala semua persoalan pemantauan yang berhubungan dengan astronomi.

Kontribusi Ilmiahnya
Semua penilaian positif tertuju kepada Sanad dalam membentuk pemantauan perbintangan Baghdad. Dia juga membangun sesuatu yang sementara -disebutnya “Azyaj al-Ma’mun-digunakan oleh para ahli astrologi pada masanya dan sesudahnya. Ia juga membangun pabrik perlengkapan alat pemantau perbintangan dan yang berhubungan dengan angkasa. Ia juga melakukan koreksi terhadap posisi beberapa planet dan mengambil bagian dalam usaha pengukuran bumi dan luas planet yang diminta oleh aI-Ma’mun.

Karya-karya Besarnya
Sebagai tambahan atas ketertarikannya terhadap ilmu meteorologi, Sanad Ibnu Auf benar-benar mengetahui ilmu matematika. Ia menulis beberapa buku dalam judul yang berhubungan dengan ini yang mencakup :
- Kitab al-Hissab al-Hindi (Buku tentang penomoran bangsa India);
- Kitab al-Jama’ wa Tafriq (Buku tentang penjumlahan dan pembagian);
- Kitab al-Jabr wa al-Mufaraqa;
- Kitab al-munfasilat wa al-Mutawassitat berhubungan dengan ilmu perbintangan dan ilmu aritmatika;
Di samping itu, Sanad menerangkan sembilan esai dan risalah Euclides tentang “Elemen” Geometri.

Tuesday 1 September 2015

Biografi Al-Farghani (Pelopor Peradaban Islam)



(WAFAT SETELAH 247 H /861 M) 

Abu’AI-Abbas ahmad Ibnu Muhammad Ibnu Kathir al-Farghani, dikenal di dunia Barat sebagai Alfraganus, lahir di Farghana dan tinggal di Baghdad pada masa kepemimpinan al-Mamun. Ia adalah salah seorang ahli astronomi terpilih yang bekerja dalam melayani al-Mamun dan pendampingya. Sarton mengatakan tentang dia bahwa “ia masih aktif sampai tahun 861 M.” AI-Farghani adalah seorang yang satu masa dengan al-Khawarizmi, Bani Musa, dan Sanad Ibnu Ali.

Kontribusi Ilmiahnya

AI-Afghani adalah seorang ahli astronomi, astrologi, dan insinyur. Ia menentukan diameter bumi sebesar 6.500 mil, dan menemukan diameter planet

Aldo Milli berkata: “Pengukuran Al-Farghani tentang jarak planet dan diameter banyak digunakan para ahli astronomi yang disebut Copernicus, yang hampir seluruhnya tanpa mengalami perubahan. Kemudian, ahli astronomi Muslim ini mempunyai pengaruh yang sangat besar atas pembangunan kembali ilmu astronomi di Eropa. Pada tahun 861, pemimpin al-Mutawakkil, memercayainya untuk mengawasi pembangunan Nilometer di al-Fustat. Ia mengawasinya sampai selesai dan namanya telah diabadikan atas karyanya ini.

Karya-karya Besarnya

-    AI-Farghani meninggalkan sebuah buku yang penuh nilai, yaitu: Kitab Jawami ilm al-Nujum Wal Harakat al-Samawiya, adalah sebuah buku tentang ilmu perbintangan dan gerakan yang berhubungan dengan angkasa, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada abad ke-12 oleh Gerard Cremona. Buku ini juga diterjemahkan ke dalam bahasa Yahudi. Buku ini mempunyai pengaruh yang luar biasa terhadap ilmu astronomi bangsa Eropa pada periode sebelum Regiomontanus, ahli astro-matematika yang tumbuh subur pada abad ke-15. Terjemahan buku ini telah diperbaiki dan diterbitkan beberapa kali selama abad ke-1, 5 dan 16.
-    Fi aI-Usturlab (berhubungan dengan Astrolabe) dan Al-Jama’ wa Tafrik (Penjumlahan dan Pembagian).

Ibnu Rabban Al-Tabrani (Pelopor Peradaban Islam)


(WAFAT 247H/861 M) 

Abu al-Hasan Ali lbnu Sahi Rabban al-Tabari lahir di Marv, Tabristan tahun 780 atau 770 M. Menurut Aldo Milli dan lbnu Khalkan, Ia diterima dari sebuah keluarga Kristen Persia. Kemudian, Ia masuk Islam dibimbing oleh AI-Mua’tassim. Dalam kata-kata Mohamad Zubair Siddiki, penulis catatan tentang risalah “al Firdous aI-Hikmat” : “ini adalah catatan risalah yang mengantarkannya kepada Islam dan mengantarkannyya melayani pemberi perintah terhadap orang yang percaya. Keahliannya mengantarkan dirinya mendapatkan kepercayaan dari pimpinan yang mengangkatnya menjadi seorang anggota pengadilannya.

Mengenai nama keluarga Rabban yang menyatakan secara tidak langsung merupakan istilah “profesor” menurut Aldo Milli berkata:”nama keluarga Siryac Rabban digunakan kebanyakan orang Kristen seperti sebuah persamaan untuk kata profesor yang kita gunakan.”

Ayahnya Sahi adalah seorang sarjana yang pintar dalam bidang obat-obatan, ilmu geometri, ilmu astrologi, ilmu matematika, dan ilmu filsafat. Menurut laporan, Ia adalah orang pertama yang berhasil dalam menerjemahkan buku Ptolomeus yaltu Almajest. Ali mendapatkan pendidikannya dalam disiplin ilmu obat-obatan, ilmu geometri, dan ilmu filsafat dari ayahnya. Ia juga ahli bahasa Syria dan Yunani. Setelah kematian ayahnya, dia mendalami bidang ilmu obat-obatan dan menjadi seorang dokter yang terkenal. Ia melakukan praktik obat-obatan pada awalnya di kota Array kemudian pindah ke Baghdad. Akhirnya, dia menetap di “suraman raa” (Samaraa), di mana dia menjadi sekretaris pemimpin, al-Muatassim, al-Quatik dan al-Mutawakil.

Kontribusi Ilmiahnya terhadap Ilmu Kedokteran

Kontribusi keilmuan yang utama dari Ali Ibnu Rabban terdapat dalam pengelompokannya tentang beberapa topik ilmu kedokteran yang ia geluti secara mendalam dalam risalahnya Firdous aI-Hikmat, termasuk prinsip-prinsip umum obat-obatan dan aturan untuk menjaga kesehatan yang baik, perhitungan secara menyeluruh tentang penyakit khusus yang berhubungan otot; penjelasa1 tentang diet untuk mempertahankan kesehatan yang baik. Di samping itu, Ia mendiskusikan semua penyakitdalam bukunya yang Iengkap mulai dan kepala sampai jan kaki, yang disebut penyakit kepala dan otak; mata, hidung, telinga, mulut, dan penyakit gigi; penyakit otot: penyakit dada dan paru-paru; penyakit sekitar perut; penyakit liver; penyakit kandung kemih empedu dan limpa, penyakit usus, dan mengenai perbedaan jenis-jenis penyakit demam. Dia juga menjelaskan selera, rasa, dan warna obat-obatan penangkal racun.

Karya-karya Besarnya

Ali lbnu Rabban meninggalkan beberapa buku ilmu kedokteran, buku-buku yang diketahui antara lain:
  • Risalah Firdous aI-Hikmat (850 M) adalah sebuah buku ensiklopedia ilmu kedokteran yang menggabungkan semua bagian ilmu kedokteran, sebagai tambahan untuk mempelajari ilmu filsafat, ilmu psikologi, ilmu zoologi, ilmu astronomi, fenomena mateorologi. Al-Tabari menulis Firdous aI-Hikmat dalam bahasa Arab dan selanjutnya diterjemahkan ke dalam bahasa Syria. Beberapa salinan buku ini diterbitkan di beberapa negara. Dr. Mohammed Zubair Siddiqi menguji dan membuat keterangan naskah. Buku ini diterbitkan di India tahun 1928. Buku ini juga diterbitkan oleh Institut Arab dan Ilmu-ilmu Islam di Universitas Frankfurt tahun 1996.
  • Kitab Tuhfatu al-mulouk, Hifdh aI-Sehhat (Buku tentang menjaga kesehatan dengan baik) dan Kitab fi Tartib al-Aghdiya (Buku tentang pengelompokan makanan) Manafi’a al-At’ima wal as-Shriba wal Akakir (Buku tentang manfaat makanan, minuman, dan obat-obatan).
  • Az-Zarkali menambahkan dalam karyanya buku yang berjudul Addin wa Dawla (Agama dan Negara) di mana Ibnu Rabban mempertahankan Islam.

Friday 28 August 2015

Biografi Al-Khawarizmi (Pelopor Peradaban Islam)


(WAFAT 236 H /850 M)

Al-KhawariZmi adalah salah satu ilmuwan termasyhur di Arab dan dunia pendidikan yang karyakaryanya memiliki pengaruh signifikan terhadap ilmu matematika dan ilmu astronomi. Dalam hubungan ini, Aido Milli berkata:”Jika kita merujuk kepada ilmu matematika dan ilmu astronomi, kita akan menemukan sarjana tingkat atas masa permuiaan seperti Abu Abdullah Mohammad Ibnu Musa Al-Khawarizmi yang amat termasyhur.”

Tanggal kelahirannya tidak diketahui, sementara tanggal wafatnya tidak dapat dipastikan. Satu informasi tepat yang tersedia tentangnya adaiah bahwa ia lahir di daerah Khawarizm (Kheva), selatan laut Aral. Dia tinggai di Baghdad selama kebijakan pimpinan (Abbassid caliph) AI-Ma’mun yang menunjuknya sebagai kepala perpustakaan miliknya dan memercayainya dengan tugas secara bersamaan dengan menerjemahkan buku-buku berbahasa Yunani. Al-Khawarizmi dikisahkan memiliki sebuah keunggulan yang sangat besar dalam memanfaatkan buku-buku yang terdapat di perpustakaan Al-Ma’mun. Dia belajar ilmu matematika, ilmu geografi, ilmu astronomi, disamping pengetahuan sejarah yang baik tentang orang Yunani dan Hindu.

Kontribusi Ilmiahnya 

Al-Khawarizmi memimpin yayasan aljabar sebagal sebuah bidang keilmuan yang berdiri sendiri terpisah dari ilmu aritmatika, yang kemudian diadopsi oleh orang-orang Eropa. Dia adalah orang pertama yang menggunakan istilah aljabar. Sampai saat ini, aljabar dikenal dalam bahasa Arabnya di dalam seluruh bahasa bangsa Eropa. Semua istilah-istilah dalam bahasa Eropa diakhiri dengan “algorithm” dinamai setelah nama bahasa Arab. Dia adalah ilmuwan pertama yang pernah menulis dalam bidang aljabar. Dia juga berjasa mengenalkan sistem penomoran India (sekarang dikenal dengan Penomoran Arab). Di antara kontribusi utama yang ia ciptakan terhadap ilmu matematika adalah penemuannya dari pengembangan beberapa prosedur, seperti ilmu kalkulus dua kesalahan, solusi ilmu geometri dengan persamaan kuadrat. Ia menerbitkan tabel trigonometri berbahasa Arab pertama yang diterjemahkan dalam bahasa Latin pada abad ke-12.

Tambahan terhadap kontribusi kemasyhurannya dalam ilmm aritmatika, yaitu inovasi AI-Khawanizmi dalam bidang astronomi dan pengembangan penelitian dalam ilmu trigonometri serta pengembangan ephemerides yang mempunyai pengaruh sangat besar kepada pengembangan tabel-tabel lain terhadap orang Arab kemudian.

Kontribusi keilmuan lainnya dari al-Khawarizmi adalah membawa peningkatan terhadap pandangan Ptolomeus tentang ilmu geografi seperti pada petanya.

Karya-karya Besarnya

Al-Khawarizmi menulis beberapa buku, buku-buku yang terpenting di antaranya sebagai berikut:
  • AI-Jabr wa-aI-Muqabilah, (Buku tentang Integrasi dan Persamaan) sebuah buku yang tidak bisa ditiru orang lain dan merupakan permintaan pemimpin al-Mamun. Buku ini tidak hanya berarti kata aljabar dan memberinya arti saat ini, tetapi ini juga sesungguhnya membuka sebuah era baru dalam ilmu matematika. Buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa Latin sekitar abad ke-1 2, dan terima kasih atas usaha penerjemahan buku ini, dimana buku ini sampai ke Barat. Bagi beberapa negara kemudian, buku ini dijadikan sebuah rujukan di Eropa. ini dinyatakan oleh Dr. All Musharafa dan Dr. Muhamad Mursi Ahmed dan diterbitkan untuk pertama kali di Kairo pada tahun 1939 M.
  • Kitab Surat-al-Ard, sebuah naskah yang saat ini disimpan di Strasbourg, Prancis. Buku ini diterjemahkan kedalam bahasa Latin dan informasinya diketahui bahwa buku in berlawanan dengan pandangan Ptolomeus.
  • Kitab al-Amal bi al-Usturlab (Fungsi Laboratorium Astronomi) dan Kitab Amal al-Usturlab (Pengoperasian Laboratorium Astronomi).
Singkatnya, aI-Khawarizmi adalah seorang sarjana besar di antara sarjana masyhur pada masanya dan mempunyai jasa mengenalkan sistem penomoran India yang bermanfaat untuk bangsa Arab dan dunia Barat.

Kenyataannya, Ia adalah penemu aljabar dan beberapa risalah dalam ilmu aritmatika, ilmu astronomi dan ilmu geografi. Dalam hal ini, Aldo Milli memberikan penghargaan terhadap keungguian al-Khawarizmi dengan mengatakan: “aI-Khawarizmi telah memimpin peranan penting para ahli matematika masyhur.” Bukunya telah ditelaah di universitas-ineversitas Eropa sampai abad ke-16.

Biografi Jabir Ibnu Hayyan (Pelopor Peradaban Islam)


(102-199 H /721-815 M)

Jabir Ibnu Hayyan, seorang dengan kepribadian yang menonjol dan satu di antara para sarjana termasyhur pada abad Pertengahan. Abu Musa Jabir Ibnu Haiyan, kadang kala disebut Al-Harrani atau Al-Sufi, dikenal di Eropa pada abad pertengahan di bawah nama Geber. Ia berpikir untuk berada di bawah sekte Sabian di Harran, yang memberinya nama al-Harrani. Ia masuk agama Islam dan menunjukkan semangatnya untuk agama barunya. Sang Bapak, George Qanouati, mengemukakan bahwa pada masa permulaan setelah kematian ayahnya, Jabir dikirim ke negara bagian Arab di mana ia mempelajari Al-Qur’an dan Matematika. lbnu Nadim mengemukakan dalam “Al-Fahrest”- nya bahwa pandangan-pandangan kontroversial mengenai pengelompokan

Jabir dalam sebuah kategori khusus, seperti the Shiltes, Baramika atau ahli filsafat. “Beberapa orang terkadang mengingkari keberadaannya”. Karena itu, sikap hati-hati harus terus-menerus dilakukan seperti masuknya ia ke Sabian. Lebih dulu ia memulai dari Khurassan, hampir separuh hidupnya dihabiskan di Kufa. Jabir dilahirkan di Taous sekitar 721 M dan wafat pada tahun 813 M atau 815 M, seperti yang dikatakan ahli sejarah yang juga berbeda tentang tanggal wafatnya.

Pada masa permulaannya, Jabir melakukan praktik obat-obatan di bawah perlindungan Vizir Jaafar Al-Barmaki di bawah arahan pemimpin Harun Al-Rashid. Pada masa setelah kejatuhan ilmu Matematika di Barmakis, dia dimasukkan ke dalam penjara di Kufa, dimana Ia beristirahat sampai kematiannya pada tahun 803.

Kontribusi Ilmiah

Kontribusi utama Jabir lbnu haiyan adalah dalam bidang ilmu Kimia. Dia mengenalkan penelitian percobaan terhadap alkimia dan ditemukan alkalis. kemudian dikenal dalam ilmu kimia kontemporer dengan istilah Arab yaitu alkali. Dia juga menemukan air perak dan semua penghargaan diberikan kepadanya atas penemuannya yang kemudian oleh orang-orang Eropa dikelompokkan menjadi amonia, air emas, potasium, vitriol. Dia menjelaskan dalam bukunya tentang logam tidak murni serta oksid dan garam, nitric dan sulfur acid, selanjutnya penyulingan, pelapisan, dan proses sublimasi.

Di antara pencapaian utama keilmuan Jabir adalah pengenalan eksperimentasi dan kerja laboratorium dalam ilmu Kimia. Ia merekomendasikan kebenaran dalam penelitian dan kepercyaan pada eksperimentasi serta kesabaran. Ia termasuk di antara perintis ilmu yang dapat diaplikasikan. Pencapaiannya dalam bidang ini termasuk penyulingan beragam logam, persiapan gambar fragmen, pakaian kematian, penyamakan barang-barang dari kulit, pemernisan pakaian tahan air, dan kegunaan manganis dioksid dalam pembuatan gelas.

Substansi-substansi yang dikelompokkan Jabir didasarkan atas tiga tipe karakter yang berbeda, antara lain:
  1. Spirit, yaitu di mana adanya penguapan pemanasan, seperti champor dan amonia kiorida;
  2. Logam, seperti emas, perak, timah, tembaga, besi;
  3. Senyawa yang dapat diubah ke dalam bentuk bubuk-bubuk. Singkatnya, seperti ungkapan bijak yang disampaikan oleh “Sarton”, “Nilai sebenarnya dan kontribusi Jabir hanya dapat dinilai apabila semua karyanya tercatat (dibukukan-ed.), diperbaiki dan diterbitkan.
Karya-karya Besarnya
Kemasyhuran Jabir lbnu Haiyan berawal dan beragam bukub ukunya sebagai berikut:
  • Kitab Arrasel aI-Sab’eefl (Buku tentang Tujuh Tingkatan Risalah), diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh Gerard Cremona pada tahun 1187 M.
  • Kitab Ossoul - AI-Kimya, (Dasar-dasar Ilmu Kimia)
  • Soundouk AI-Hikma (Kotak Kebajikan)
  • Kitab Al-Moulk
  • Kitab Al-Mawazin Asaghir
  • Kitab Arrahma
  • Kitab AI-Kha was
  • Kitab Assomoum wa Dafu Madariha ( Racun dan Penangkalnya)
Bahan-bahan tulisan Jabir termasuk buku-buku yang termasyhur. Selain ilmu Kimia, dia menghimpun beberapa risalah, seperti pandangan-pandangn drinya terhadap Aristoteles dan Plato, filosofi, astronomi, matematika, obat-obatan, dan musik. Zarkali menyatakan dalam Eminent Figures and Personalities bahwa Jabir mempunyai bahan-bahan tulisan yang sangat banyak, tersusun antara 232 sampal 500 buku, tetapi semua buku tersebut hilang. Beberapa dan buku-buku ini telah diterjemahkan dan bahasa Latin ke dalam bahasa lnggris pada tahun 1678 M.

Selama beberapa abad, orang-orang Eropa mengandalkan buku-bukunya yang memiliki pengaruh penting dalam perkembangan ilmu kimia modern. Berhubungan dengan hal in, Max Mayerhaff berkata, “Perkembangan ilmu kimia di Eropa dapat dijajaki kembali secara langsung kepada Jabir lbnu Haiyan. Fakta termasyhur dapat ditemukan dalam kenyataan bahwa beberapa pengertian dalam ilmu kimia yang ditemukan Jabir, masih dijumpai dalam beragam bahasa Eropa.”

Tabir Wanita